Alat-alat Yang dibutuhkan

Alat-alat Mikrobiologi

Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur (tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung.
Di samping peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham untuk penelitian fermentasi.
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron (3).
Berdasarkan konstruksi dan kegunaan, maka mikroskop cahaya dibagi menjadi biological microscope(mikroskop biologis) dan stereo microscope (mikroskop stereo). Berdasarkan cahaya yang melewati mikroskop maka mikroskop cahaya dibagi menjadi mikroskop stereo, mikroskop medan terang, mikroskop fourensensi, mikroskop fase kontras, mikroskop interferensi, mikroskop polarisasi, dan mikroskop ultraviolet (1, hal121).
Perbesaran yang dicapai oleh suatu mikroskop adalah hasil kerja dua sistem lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif yang terdekat dengan spesimen, dan lensa okuler, terletak pada ujung atas mikroskop, terdekat dengan mata. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tersebut, pada gilirannya, diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan pada mikroskop (2, hal 6).
Pada mikroskop cahaya atau mikroskop monokuler mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop ini mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa okuler bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain (3).
Kondensor adalah sistem lensa pengumpul cahaya di bawah pentas yang memusatkan cahaya yang tersedia pada spesimen. Kondensor dapat digerakkan ke atas dan ke bawah oleh pengatur kondensor. Kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehingga bila pengaturannya tepat akan diperolehdaya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar